Pages

Sabtu, 04 Februari 2017

Dengarlah Baik-Baik Olehmu Nak

Dengarlah baik-baik olehmu, nak ...!!

"Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui.(Qs.12:3)

Kami akan menceritakan kisah tentang Sang Rajawali yang ditakdirkan Tuhannya menjadi Raja Angkasa sejak zaman bahari kala ...
Dia yang hidup dan selalu berjuang, bertahan, dan mencari makan sendiri tanpa mengeluhkan setajam apapun tusukan onak dan duri yang menghujamnya, dia tetap tegar ...
Darinya engkau harus belajar tentang perjuangan hidup yang harus kuat, sabar dan tegar tentang pejuang sejati yang kuat menahan sakit, perih dan sukar sampai kelak namamu harum dan tersebar dijagat semesta raya-Nya ...

Di puncak-puncak gunung tinggi hidup dan cadas karang kehidupan yang tajam dia bersarang ditempat yang sangat sukar jauh dari jangkauan orang-orangan ...

Tatapan matanya tajam berkilat dan nyalang bak seorang ksatria perkasa di medan laga yang senantiasa waspada terhadap musuh yang datang menyerang ...

Tiada satupun Burung Rajawali yang menyentuh seonggok bangkai atau menangkap hewan buruan yang sakit telah terkulai, dia tidak makan cacing atau semut sebagaimana burung murai, sungguh kehidupan sejati diatas perjuangan yang tak pernah selesai ...

Tahukah engkau tentang sarang Sang Raja Angkasa tujuh ratus kilogram kayu, ranting dan daun yang dibawa Sang Burung Perkasa itu semua dilakukan sendiri tanpa mengeluh hari demi hari hingga tersusun kuat dan tertata rapi saking kokohnya manusia pun akan nyaman tidur didalam sarangnya ...

Terkisah didalam kitab suci tentang Sang Raja Angkasa yang Tuhan telah tetapkan baginya kemuliaan dengan kilatan mata menyalang menembus jauh selaksa depa, kedua sayap lebarnya terbang di dirgantara kebebasan cinta kasih-Nya yang jauh dari pencemaran akhlak manusia dan pekikan suara dzikir Asma-Nya menggigilkan tubuh para pencinta bumi yang hanya sibuk mencari makan dengan menghalalkan segala cara ...

Di angkasa raya-Nya dia menatap tajam sang calon buruan matanya berkilat mengincar makhluk bumi yang hidup dari mencuri hasil panenan dari jarak yang jauh secepat kilat disambarnya tikus dan kelinci yang berlari ketakutan, sungguh dia Raja Angkasa yang hidup karena perjuangan ...

Tahukah engkau bahwa kaum Rajawali makhluk penyendiri, dia takkan bercampur dengan berbagai hewan bumi pemakan bangkai dan dia pun tidak akan sudi berteman dengan burung pemakan kejelai, sungguh dia tidak akan jadikan dirinya sosok munafik yang mau beradaptasi dengan semua makhluk sehingga prinsipnya jadi tergadai ...

Dia berbeda dengan burung yang bangun berkicau sebelum panas tiba menyambut hari kala Sang Surya memancarkan cahaya matanya tajam menantang tanpa berkedip menatap mentari-Nya sambil menunggu panas tiba dia mendekam dan hanya dengan tiga kali kepakan sayapnya dia melesat bagaikan kilat terbang ke angkasa bumi-Nya terbang bebas kesegenap penjuru mencari keberkahan Ilahi Yang Agung ...

Tatkala dia terbang di dirgantara-Nya dia selalu ditemani Sang Angin, cahaya kilat, hembusan debu, butiran benang perak, serta sambaran petir  yang tak membuatnya gentar melanglang buana ...

Nak ...!!
Belajarlah miliki pertahanan berlapis dalam menatap dan menghadapi suatu masalah agar dirimu tidak ternoda debu dan basah oleh air comberan kehidupan di duniawi-Nya dengan ketajaman mata lahir dan  bathin yang berlipat melebihi mata manusia biasa ...

Berjam-jam dia dengan sabar mengintai buruannya berupa tikus atau ular berbisa, kewaspadaan yang tinggi, menahan lapar baginya sudah biasa tapi ketika waktunya tiba kuku tajamnya secepat kilat akan mencabik-cabik mangsanya dengan kecepatan yang luar biasa ...

Itu adalah pelajaran tentang perhitungan dalam berbuat seefisiensi dan seefektivitas mungkin dalam menunggang udara membuatnya tidak menghamburkan tenaga yang kuat hanya dengan merentang sayap perkasanya ia tembus badai, kilat dengan tabah dan gagah berani ...

Tatkala usianya mencapai enam puluh tahun, Tuhan memberinya sebuah pilihan untuk mati atau mendapat perpanjangan sampai seratus dua puluh tahunan kala dipilihnya yang kedua kepedihan luar biasa dan lama harus dia pertahankan menjadi pertapa sembunyi di gua, paruh yang hancur, kuku yang lepas, dan bulu yang rontok jadi taruhan ...

Untuk menghadapi masa transformasi dan metamorfosis yang penuh derita dia pergi menjauh ke dalam gua di gunung tinggi yang tiada makhluk lainnya, dia benturkan paruhnya sampai terlepas ke batu-batu karang yang ada didekatnya setelah paruhnya tumbuh dengan paruh itu dia cabut cakar tajamnya sampai habis semuanya dan setelah cakarnya tumbuh, dia cabuti satu persatu bulu pelindung tubuhnya sampai habis semuanya ...

Setahun lamanya dengan segenap kepedihan yang harus dijalani, sepi, lapar, dahaga, lemah menghiasi sepanjang hari-harinya namun kekuatan ketabahan, kesabaran, kekerasan kemauannya memberi arti dengan memperoleh paruh ,cakar dan bulu baru yang lebih mumpuni serta perpanjangan usia sebanyak enam puluh tahun lagi ...

Semua ini mengajarkan kepada kita manusia tentang sebuah pilihan keteguhan hati ingin hidup bagaikan burung pipit yang mencuri padi melimpah ruah disawah petani atau dirimu ingin menjadi seperti Rajawali Sang Raja Angkasa yang gagah tiada terperi yang tabah, kuat, berdikari dalam memperjuangkan eksistensi dirinya ...

Itulah contoh kesejatian iman dalam kehidupan-Nya untuk menjadi yang terbaik harus lalui beragam jalan penderitaan, sakit, perih, fitnah, lapar dan haus harus engkau tahankan, jadilah engkau seorang yang mulia di mata manusia dan dihadapan Tuhanmu ...

Putra putri Sang Rajawali dilatih ibunya tatkala masih lemah agar mampu bertahan, tatkala burung lain masih bermanja dengan suapan induk, dia telah dilempar dari ketinggian tapi pendidikan induk semang menciptakan sosok raja angkasa yang tiada lawan yang menjadi raja digunung-gunung, puncak cadas dan wilayah ketinggian lainnya ...

Jadilah engkau Putra Putri Rajawali yang bisa mentaklukkan padas-padas kehidupan dan jangan hinakan dirimu dengan makanan kotor yang haram di mata Tuhanmu, jadilah engkau pejuang agama, pejuang keluarga yang dicintai karena ketegaran, kelapangan, kebaikan dan kesholehan dan dengan segala apa yang engkau dapatkan menjadi sebuah kebanggaan ...

Demikianlah Kami kisahkan makhluk ciptaan Ilahi yang hidup di tebing-tebing curam dan gunung-gunung tinggi kepadanya Tuhan karuniakan kekuatan, kemampuan menahan rasa sakit, kebanggaan dan harga diri, sebuah pelajaran yang sangat berharga bagi dirimu menjadi manusia yang sejati, dengarkanlah selalu nasehat yang baik agar kelak dirimu bahagia ...

"Demikianlah kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat (makhluk) yang telah lalu, dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan (Al Quran).(Qs.20:99)

Salam santun dari langit-langit cinta Allah..

***

0 komentar: